Selasa, 30 Oktober 2012

SOFTWARE MODEL PROCESS

Untuk pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai software model prcess, dalam membuat sebuah software, ada beberapa model yang dapat kita gunakan untuk pembuatan software yaitu Waterfall Model, Prototyping Model, Incremental Model, Spiral Model, dan RAD (Rapid Application Development).
  • WATERFALl MODEL
Model ini merupakan model proses pembuatan software yang sederhana dan merupakan model pengembangan paling lama digunakan. Model Waterfall ini cocok digunakan untuk sistem software berskala besar dan untuk sistem software yang bersifat generik. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik. Tetapi, persyaratan sistem dan rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah karena sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan.

Langkah-langkah dalam Waterfall Model adalah:
  1. Requirements Analysis and Definition : mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun.
  2. System and Software Design : desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
  3. Implementation and Unit Testing : desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
  4. Integration and System Testing : penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).
  5. Operation and Maintenance : mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

  • PROTOTYPING MODEL 
Prototyping Model atau proses pengembangan perangkat lunak melalui mekanisme pembuatan prototip dari perangkat lunak sering digunakan bilamana terdapat permasalahan dalam menghimpun kebutuhan user atau user tidak dapat menggambarkan seperti apa kebutuhannya akan perangkat lunak.
Pengembang akan membuat protoip perangkat lunak berdasarkan gambaran awal atau analisa kebutuhan awal lalu dikomunikasikan kepada user. Proses berulang sampai user menyetujui prototip yang disetujui digunakan untuk menyususn requirement dan rancangan baru atau prototype dilanjutkan untuk menjadi perangkat lunak yang lengkap.

Langkah-langkah pada Prototyping Model adalah :
  1. Pengumpulan Kebutuhan, garis besar kebutuhan melibatkan pelanggan dan pengembang.
  2. Membangun Prototyping, membangun prototyping dengan perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (mis: dengan membuat input dan format output).
  3. Evaluasi Prototyping.
  4. Mengkodekan Sistem, prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemograman yang sesuai.
  5. Menguji Sistem, setelah sistem jadi, perangkat lunak yang siap pakai harus dites. Pengujian dengan white box, black box, basis path, pengujian arsitektur,dll.
  6. Evaluasi Sistem.
  7. Menggunakan Sistem.

  • INCREMENTAL MODEL
Inceremental Model merupakan proses yang dirancang untuk menghasilkan perangkat lunak dengan teknik penambahan sedikit demi sedikit (incremental). Incremental Model menghasilkan serangkaian penambahan, yang disebut inkremen, yang memberikan fungsionalitas yang semakin baik kepada pelanggan saat masing-masing inkremen itu disampaikan. Dan ada juga yang mengatakan bahwa Incremental Model ini merupakan perbaikan dari Waterfall Model.
Biasanya digunakan pada saat situasi dimana spesifikasi-spesifikasi kebutuhan perangkat lunak saat awal sudah terdefinisi dengan baik, tetapi lingkup keseluruhan usaha pengembangan perangkat lunak tidak bisa dilakukan secara linier. 
  • SPIRAL MODEL 
Model Spiral merupakan suatu model proses perangkat lunak evolusioner yang menggabungkan pendekatan prototyping yang bersifat iterative dengan aspek-aspek sistematis dan terkendali yang kita jumpai pada model air terjun (waterfall model). Model Spiral ini menyediakan kemungkinan untuk pengembangan perangkat lunak yang cepat, yang bergerak daei versi perangkat lunak yang kurang lengkap menjadi versi yang semakin lengkap.
Menggunakan model spiral, perangkat lunak dikembangkan mengikuti sejumlah peluncuran produk yang bersifat evolusioner. Selama tahap yang lebih awal, produk/perangkat lunak yang diluncurkan mungkin berupa sebuah model atau suatu prototype. Pada langkah-langkah iterasi berikutnya versi-versi perangkat lunak semakin lengkap akan dihasilkan.

Langkah-langkah Spiral Model :
  1. Komunikasi.
  2. Perencanaan, pembuatan prakiraan-prakiraan , penjadwalan dan analisis terhadap risiko-risiko perangkat lunak.
  3. Permodelan, analisis perancangan.
  4. Konstruksi, penulisan kode-kode program.
  5. Penyerahan sistem/perangkat lunak , pengiriman umpan balik.

RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

            RAD (Rapid Application Development) adalah sistem pemrograman yang memungkinkan programmer membuat program dengan cepat. Secara umum, Sistem RAD menyediakan sejumlah alat-bantu untuk membuat antarmuka pengguna grafis (graphical user interfaces) yang biasanya membutuhkan usaha dan waktu yang lama untuk membuatnya. Dua sistem RAD yang paling populer untuk Windows adalah Visual Basic dan Delphi.

RAD Mempunyai 4 Unsur Penting : Manajemen, Manusia, Metodologi, dan Peralatan.
 
            Tahapan-tahapan dalam RAD :
  1. Bussiness Modelling. Fase ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab pertanyaan berikut: Informasi apa yang menegndalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan? Di mana informasi digunakan ? Siapa yang memprosenya ?
  2. Data Modelling.Fase ini menjelaskanobjek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik (atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan anta objek didefinisikan.
  3. Process Modelling. Aliran informasi pada fase data medelling ditransformasikan untuk mendapatkan aliran informasi yang diperlukan pad implementasi fungsi bisnis. Pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atu mendapatkan kembali objek data tertentu
  4. Aplication Generation. Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Ala-alat baantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
  5. Testing and Turnover. Karena menggunakan kembali komponen yang telah ada, maka akan mengurangi waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih secara penuh.
Kelebihan dari model RAD
  • Waktu pengerjaannya yang terbilang singkat yaitu kira-kira 60-90 hari
  • RAD dalam prosesnya dapat menggunakan kembali komponen software maupun program yang sudah ada sebelumnya sehingga menghemat waktu dan lebih mudah
Kekurangan dari model RAD
  • Membutuhkan sumber daya manusia yang besar, untuk membentuk tim-tim
  • Developers dan customers dituntut harus commit pada kecepatan aktivitas kerja untuk menyelesaikan sistem sesuai dengan frame time, jika tidak maka project RAD akan gagal
  • Jika sistem tidak dapat dimodulkan dengan benar, maka dalam pembangunan komponen dari RAD akan bermasalah
  • Jika performance hanya berfokus pada perbaikan interface dari komponen sistem, maka pendekatan RAD mungkin tidak bekerja
  • Jika resiko terlalu tinggi maka model RAD bukanlah model yang tepat untuk digunakan
 Referensi dari 
  • http://artikelsayasaja.blogspot.com/2011/09/metode-rad.html
  • http://yuliagroups.wordpress.com/pengertian-rad/
  • http://lindroidspica.blogspot.com/2011/09/metode-dan-model-proses-rekayasa.html
 Sekian dulu yah dalam pembahasan kali ini mengenai software model proses, tunggu post-post selanjutnya dari saya. skian dan trima kasih ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar